Rabu, 27 Februari 2008

Tidak Ada Itikad Baik dari Nurdin Halid

JAKARTA, KOMPAS - Meskipun Nurdin Halid berkeras tak mau mundur dari jabatannya sebagai ketua umum, PSSI harus tetap jalan dengan rencana semula untuk merampungkan perubahan Pedoman Dasar dan menggelar pemilihan ulang ketua umum dan pengurus seusai batas waktu yang telah digariskan FIFA.

”Rencana penggantian ketua umum dan perombakan pengurus harus terus berlanjut karena itu merupakan kehendak FIFA. Bisa berbahaya jika Nurdin Halid tetap menentang FIFA yang sudah memberikan tenggat untuk pelaksanaan revisi Pedoman Dasar dan pemilihan,” kata Isfahani, peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi yang juga aktif sebagai pemerhati sepak bola nasional di Jakarta, Rabu (27/2).

Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menyatakan, pemilihan seperti yang tekankan FIFA akan dilaksanakan setelah ratifikasi Pedoman Dasar PSSI disetujui FIFA dan disosialisasikan kepada seluruh anggota PSSI. Bahkan, kata Besoes, pemilihan tersebut tidak hanya mengganti ketua umum, namun juga merombak pengurus lainnya, termasuk Komite Eksekutif.

FIFA lewat surat tanggal 5 Februari memberi batas waktu tiga bulan atau 5 Mei agar revisi Pedoman Dasar PSSI selesai. Tiga bulan kemudian, 5 Agustus, pemilihan ulang pengurus harus dilakukan berdasar Pedoman Dasar atau statuta yang baru.

Seperti diberitakan sejumlah media, Nurdin Halid mementahkan pernyataan Nugraha Besoes tersebut. Nurdin Halid, yang kini mendekam di penjara, menegaskan, tidak akan ada pemilihan atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dalam waktu dekat dan komposisi pengurus tak perlu diubah kecuali pada tahun 2011 (Kompas, 27/2).

Isfahani menambahkan, hal tersebut menunjukkan tidak adanya itikad baik dari Nurdin Halid untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia yang tengah terpuruk. ”Nurdin Halid tetap merasa powerfull, padahal secara organisasi PSSI di bawah KONI dan terlebih lagi FIFA. Pernyataannya bisa diartikan sebagai penghinaan kepada FIFA, juga insan sepak bola nasional, sepertinya kita ini mudah dibodohi. Kalau memang mencintai sepak bola, Nurdin justru harus mendorong segera dilakukan Munaslub,” ujarnya.

Isfahani meminta ada ketegasan sikap dari KONI dan juga pemerintah untuk bersikap terhadap pernyataan Nurdin Halid yang membahayakan sepak bola nasional. PSSI bakal terkena sanksi pembekuan jika melanggar ketentuan yang telah digariskan FIFA.

Psikolog olahraga, Joe Romeser, mengatakan, tetap dipertahankannya Nurdin Halid hingga saat ini menunjukkan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh para pengurus PSSI. ”Contohnya, para pengurus itu tahu bahwa mereka harus sportif karena olahraga mengharuskan hal seperti itu. Akan tetapi, ada interes diri yang mendorong mereka tidak bertindak sesuai dengan pengetahuannya tersebut,” kata Romeser.

Para pengurus PSSI juga tetap melakukan pembelaan terhadap Nurdin Halid meskipun mengetahui itu salah karena mereka merupakan bagian dari proses pemilihan yang tidak sah di Makassar. ”Oleh karena itu, mereka tidak berani mengambil tindakan yang benar,” tambah Romeser.

Ia menambahkan, jika perilaku manusia dalam organisasi itu tidak mematuhi kaidah organisasi, akan membuat organisasi itu kesulitan dan hal tersebut yang terjadi pada PSSI sekarang ini.

Tidak ada komentar: