Senin, 09 Juni 2008

Lawan Vietnam, Elie dan Markus Absen


SURABAYA, SENIN-Timnas Indonesia terus berbenah menjelang menghadapi uji coba internasional kedua di Surabaya melawan Vietnam, Rabu (11/6).
Tim Merah Putih tidak ingin menuai hasil buruk pada uji coba di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya. Duel lawan Vietnam, Indonesia berharap tampil lebih bagus dibanding saat bertemu Malaysia. Ponaryo Astaman dkk ingin mempersembahkan permainan memikat di hadapan pecinta bola Surabaya.


Untuk merealisaikan ambisi tersebut, Tim Merah Putih langsung fokus menghadapi Vietnam. Pelatih Indonesia, Benny Dollo menggembleng tim polesannya latihan pagi dan sore di Stadion Gelora 10 Nopember. Taktik dan strategi bermain diberikan Bendol, panggilan Benny Dollo, pada sesi latihan pagi hari. Sedang latihan sore, Bendol memberi latihan ringan. Ini semata-mata untuk menjaga kondisi pemain.


Pada sesi latihan kemarin, Ellie Aiboy dan Markus Harison tidak tampak. Ellie meninggalkan Timnas, karena tenaganya dibutuhkan tim Selangor FC Malaysia. Sedang Markus tidak ikut latihan, karena baru saja menjalani operasi amandel. Kedua pemain tersebut, kemungkinan besar tidak bisa turun saat menghadapi Vietnam.


“Markus baru saja operasi amandel. Bisa tidaknya dia tampil, saya akan lihat dulu perkembangannya,” sebut Bendol usai memimpin latihan Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember. ]Bendol tidak mempermasalahkan absennya Ellie. “Saya minta anak-anak bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan saat lawan Malaysia,” pinta Bendol.
Mantan pelatih Persita Tengerang ini mengaku, kesalahan yang dilakukan Ponaryo dkk, merupakan kesalahan elementer yang seharusnya tidak perlu terjadi. “Kesalahan saat pegang dan melepas bola, masih sering dilakukan,” tutur Bendol.


Guna meminimalisir kesalahan tersebut, Bendol menekankan tim polesannya bermain satu dua sentuhan. Kecepatan juga diharapkan bisa ditingkatkan. Timnas Vietnam tiba di Surabaya, Minggu (8/6) malam. Tim yang diarsiteki Da Silva Calisto Hanrique Manuel ini berkekuatan 26 pemain. Sesuai daftar timnas Vietnam dari panitia penyelenggara (Panpel), mereka diisi pemain gabungan senior dan U-23. (SURYA/fat)kompas.com


posting by dhanty

Minggu, 08 Juni 2008

Preview Austria vs Kroasia

Optimisme The Blazers Tanpa Eduardo
Minggu, 8 Juni 2008 - 14:03 wib
Reporter: Muhammad Hasits
VIENNA - Meski tanpa striker andalan Kroasia, Eduardo Da Silva, skuad Kroasia tetap optimis akan mampu meladeni permainan tuan rumah Austria hari Minggu (8/6/2008) malam WIB.
Pelatih Kroasia Slaven Bilic mengungkapkan, timnya akan mudah mengatasi tuan rumah dengan mudah. Eduardo sendiri terpaksa istirahat total selama delapan bulan. Hal itu menyusul cedera engkel cukup parah dalam laga Birmingham City vs Arsenal, Sabtu (24//2008) di kompetisi Premier League.
Striker Arsenal itu dipastikan absen selama kompetisi Euro 2008.
"Kehilangan Eduardo memang benar-benar kerugian bagi tim. Tapi kami yakin akan terus melaju. Memenangkan pertandingan dengan Austria sangat penting untuk kepercayaan tim," jelas Bilic seperti dilansir dari Yahoosports, Minggu (8/6/2008).
Maklum saja harapan besar pernah disandarkan pelatih Bilic dipundak Eduardo. Kroasia sendiri dalam ajang Euro terlihat krisis lini depan.
Apalagi selama menjalani pertandingan persahabatan yang dilakoni oleh Kroasia sebelum terbang ke Austria, tidak satu pun lini depan menyumbang gol untuk tim.
Optimisme seorang Bilic boleh saja dikobarkan untuk anak asuhnya. Namun, meski Autria sebagi tim gurem dikancah Eropa bukan berarti dipandang remeh Kroasia.
Dukungan publik akan membahana di stadion Ernst Happel. Stadion yang berkapsitas 49.000 tempat duduk itu tentu akan menjadi catatan tersendiri bagi tim Kroasia.
Tentu saja dukungan tidak saja datang dari dalam stadion, ribuan pendukung tuan rumah diluar stadion juga akan menjadi tenaga anak asuhan Josef Hickersberger untuk menyiutkan nyali pasukan Bilic dalam laga Euro 2008.
Mampukah Kroasia mempermalukan Austria, seperti Ceska mempermalukan Swiss?
(hmr/Okezone)
posting by ade

Sabtu, 07 Juni 2008

Lagi-lagi Federer vs Nadal di Final

PARIS - Roger Federer harus bekerja ekstra keras untuk meraih tiket ke final Perancis Terbuka. Melawan petenis tuan rumah yang menempati ranking 59 dunia, Monfils, Jumat (6/6), Federer perlu berjuang lebih dari tiga jam untuk meraih kemenangan dengan skor 6-2 5-7 6-3 7-5.

Di partai puncak nanti, Federer lagi-lagi harus bertemu dengan si raja tanah liat, Rafael Nadal, yang lebih dulu memastikan diri maju ke final setelah menang mudah atas unggulan ketiga, Novak Djokovic. Dengan demikian, ini mungkin bisa jadi partai pembalasan Federer yang selalu gagal di final Roland Garros.

Ya, dalam dua tahun terakhir, Nadal selalu mengalahkan Federer di partai puncak. Tak heran jika petenis Spanyol tersebut kembali diunggulkan memenangkan partai final ketiganya ini.

Pada set pertama, Monfils yang di perempatfinal menaklukkan unggulan kelima, David Ferrer, cukup kesulitan meladeni permainan Federer. Tak heran, petenis Swiss yang menempati peringkat satu dunia itu menang mudah, 6-2.

Namun pada set kedua, Monfils benar-benar kesetanan. Dengan dukungan suporter, dia membuat Federer agak frustrasi karena mampu menerima semua bola pemberian lawannya tersebut. Setelah melakukan break di game ke-11, Monfils tak terbendung lagi sehingga memenangkan set tersebut dengan skor 7-5.

Pada set ketiga, giliran Federer yang on-fire dan langsung memimpin 5-1. Setelah itu, Monfils berusaha bangkit, namun dia sudah kesulitan mengejar jarak yang cukup jauh itu sehingga Federer menyudahi set ketiga dengan skor 6-3.

Memasuki set keempat, pertarungan ketat penuh drama kembali tersaji. Meskipun harus jatuh-bangun menerima bola-bola Federer sehingga tangan kanannya sampai lecet, Monfils berhasil mencetak poin dan memenangkan setiap servis yang dipegangnya.

Namun di game ke-11, dia tak bisa membendung lagi Federer yang sudah berada di atas angin. Bermodalkan pengalaman dan skill individu yang memadai, Federer berhasil mengatasi tekanan dan mengakhiri perjuangan Monfils yang menyerah 5-7.

Menghadapi perlawanan ketat itu, Federer terlihat sangat emosional. Ketika bola sergapannya tak bisa dijangkau Monfils, dia langsung melompat dan berteriak sebelum merangkul dan memberikan ucapan selamat kepada Monfils.

Dengan demikian, Federer mendekati impiannya untuk merengkuh trofi Perancis Terbuka, karena ini merupakan satu-satunya Grand Slam yang belum pernah diraihnya. Namun, Federer dipastikan mendapat kesulitan besar karena lawannya di final adalah Nadal yang mendapat julukan The King of Clay.kompas.com


posting by dhanty

Massa Tercepat di Sesi Latihan Bebas

MONTREAL, JUMAT - Pembalap tim Ferrari, Felipe Massa mencatat waktu tercepat dalam sesi latihan bebas pertama, Jumat (6/6) jelang GP Kanada, Minggu (8/6).

Pembalap F1 asal Brasil ini menempuh lintasan licin sirkuit Gilles Villenueve di Montreal dalam waktu 1 menit 17.553 detik. Ia diikuti pembalap tim BMW sauber, Robert Kubica yang mencatat waktu tercepat 1 menit 17.809 detik.

Pembalap tim McLaren Mercedes asal Finlandia, Heikki Kovalainen menempati posisi tiga diikuti pembalap Jerman, Nick Heidfeld.

Hasil sesi latihan bebas pertama GP Kanada
1. Felipe Massa (BRA) Ferrari 1:17.553,
2. Robert Kubica (POL) BMW Sauber 1:17.809,
3. Heikki Kovalainen (FIN) McLaren 1:18.133,
4. Nick Heidfeld (GER) BMW Sauber 1:18.182,
5. Kimi Raikkonen (FIN) Ferrari 1:18.292,
6. Lewis Hamilton (GBR) McLaren 1:18.303,
7. Mark Webber (AUS) Red Bull 1:18.712,
8. David Coulthard (GBR) Red Bull 1:18.809,
9. Kazuki Nakajima (JPN) Williams 1:18.971,
10. Fernando Alonso (ESP) Renault 1:19.005,
11. Nico Rosberg (GER) Williams 1:19.093,
12. Sebastian Vettel (GER) Toro Rosso 1:19.228,
13. Timo Glock (GER) Toyota 1:19.346,
14. Jarno Trulli (ITA) Toyota 1:19.568,
15. Giancarlo Fisichella (ITA) Force India 1:19.815,
16. Adrian Sutil (GER) Force India 1:19.888,
17. Nelson Piquet Jr (BRA) Renault 1:20.091,
18. Rubens Barrichello (BRA) Honda 1:20.173,
19. Sébastien Bourdais (FRA) Toro Rosso 1:20.541,
20. Jenson Button (GBR) Honda 1:21.542


posting by ade

Lorenzo Jatuh Lagi di Sirkuit

MADRID, - Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo tersungkur di tanah saat latihan bebas kedua, Jumat (6/6) menjelang GP Catalunya. Ia harus menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

Pembalap tim Yamaha ini saat ini menempati peringkat tiga dalam klasemen sementara MotoGP. Ia mengalami luka tergores pada pergelangan kaki kirinya dan jari tangan kanannya. Namun kondisinya akan memungkinkannya turun dalam kualifikasi di sirkuit de Catalunya, Sabtu.

Pembalap berusia 21 tahun ini mengalami cedera saat terjatuh di sesi latihan jelang GP China bulan lalu. Ia kembali terjatuh jelang GP Perancis, bulan ini.

Rekan senegaranya, Dani Pedrosa mencatat waktu tercepat dengan catatan waktu 1 menit 43.017 detik. Ia berada di muka pembalap Italia, Loris Capirossi yang memacu Suzuki.

Pimpinan klasemen, Valetino Rossi berada di posisi ketiga di depan juara bertahan MotoGP, Casey Stoner dari Australia. Rossi tampil di sesi latihan bebas ini dengan mengenakan kostum gli azzuri yang berwarna biru seperti biasa dikenakan timnas Italia. (Cay)kompas.com


posting by belinda

Rossi Akan Bergaya Timnas Italia

JAKARTA, JUMAT - Akhir pekan ini, Valentino Rossi akan membuat kejutan baru di GP Barcelona. Setelah menggunakan helm yang bergambar wajahnya di GP Italia minggu lalu, hari Minggu (8/6) nanti, jagoan Fiat Yamaha berjuluk The Doctor itu berencana menggunakan pakaian dengan warna biru yang merupakan warna kebesaran tim nasional Italia.

Apa hubungannya sehingga Rossi mau melakukan hal tersebut? Ternyata, Rossi yang menjadi kebanggaan publik Italia itu mau memberikan dukungan kepada Azzurri--julukan timnas Italia--yang sehari kemudian akan melakoni laga perdana di Piala Eropa 2008.

Ya, perhelatan terakbar sepakbola antara negara-negara Eropa itu akan dimulai Sabtu (7/6) ini. Namun, Italia yang tergabung di Grup C baru akan bermain pada hari Senin (9/6) melawan salah satu musuh besarnya di grup tersebut, Belanda.

Sebagai pembalap yang juga penggemar sepakbola, Rossi sangat mengikuti perkembangan olahraga tersebut. Dia pun berharap Italia bisa meraih prestasi tertinggi di Piala Eropa, seperti yang dibuat dua tahun lalu ketika menjadi juara Piala Dunia 2006.

Sebagai bentuk dukungannya, Rossi akan mengenakan kostum yang dicat dengan model kostum timnas Italia. Bahkan, motor dan nomor 46 yang sudah identik dengan dirinya mengalami perubahan pada akhir pekan nanti.

"Ya, kami membuat warna yang berbeda pada motor karena Fiat ingin menunjukkan dukungannya kepada tim sepakbola Italia," ungkap Rossi, Kamis (5/6). "Piala Eropa dimulai hari Sabtu, namun Italia baru akan bermain pada hari Minggu. Seperti motor, kostumku juga akan berwarna biru," tambah The Doctor yang kini memimpin klasemen sementara pembalap. (CRS/LOU)


posting by dian

Juventus Tolak Tawaran Rp 289 M untuk Trezeguet

TURIN, SABTU - Juventus tak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Meskipun mendapat tawaran cukup menggiurkan dari Barcelona yang menawar striker andalannya, David Trezeguet, dengan harga 20 juta euro (sekitar Rp 289,398 miliar), "si Nyonya Tua" menolaknya.

Bianconeri punya alasan tersendiri. Sampai saat ini, mereka belum mendapat sinyal bakal mendapat pemain baru yang punya kualitas seperti Trezeguet. Karena itu, tim besutan Claudio Ranieri tersebut menutup pintu transfer bagi Trezeguet.

Apalagi, Juventus juga sedang membangun skuad yang tangguh untuk menghadapi ketatnya persaingan pada musim 2008/09 nanti, baik di Serie-A maupun Liga Champions. Tak heran jika mereka tak ingin pemain-pemain berkualitasnya pergi.

Direktur Juventus, Jean Claude Blanc, menegaskan bahwa status Trezeguet adalah not for sale alias tak masuk daftar jual. Jadi, sudah sangat jelas bahwa tawaran Barcelona untuk menggaet striker Perancis yang musim lalu mencetak 20 gol di Serie-A itu pasti ditolak.

Menurut Tuttosport, Barcelona memang sangat tertarik menggaet striker yang produktif itu. The Blaugrana sudah menyiapkan kontrak berdurasi empat tahun dan akan memberikan gaji sebesar 5 juta euro (sekitar Rp 72,349 miliar) per musim, serta siap mengeluarkan uang 20 juta euro untuk mendaratkannya ke Nou Camp.kompas.com

posting by dhanty

Jumat, 06 Juni 2008

Menjelang Singapura Super Series

Sejumlah pemain Indonesia bergiliran mundur dari turnamen Singapura Super Series 10-15 Juni. Mereka yang mundur umumnya menderita cedera atau sakit.

Sejak awal, Sony Dwi Kuncoro dan Maria Kristin sudah tak didaftarkan. Mereka lebih dikonsentrasikan untuk berlaga di Indonesia Super Series pada 17-22 Juni di Jakarta. Di Piala Thomas-Uber lalu, mereka memang sudah dibelit cedera.

“Biar Sony istirahat memu¬lihkan cedera sambil berlatih supaya bisa tampil di Indonesia Super Series. Setelah itu ma¬sih ada waktu lagi untuk berkon¬sentrasi melakukan persiapan ke Olimpiade,” jelas Hendrawan, pelatih tunggal putra.

Di nomor tunggal putra, Tau¬fik Hidayat, Alamsyah Yunus, dan terakhir Tommy Sugiarto, menyusul absen. Taufik juga memilih berlatih dan melakukan persiapan seperti Sony.

Sementara itu, Alamsyah me¬ngalami kecelakaan sehingga tangannya cedera. “Menyesal juga karena batal berangkat, pada¬hal pul saya tergolong enak,” ujar Alamsyah.

Selasa (3/6) siang, seusai latihan, Hendrawan sudah memperingatkan dua anak buahnya yang tersisa, Simon Santoso dan Tommy, untuk menjaga kondisi. Namun, Rabu (4/6), Kabid Pembinaan dan Prestasi, Lius Pongoh, menyebut Tommy juga batal berangkat karena sakit. Selain Simon, skuad Cipa¬yung menyisakan Andreas Adit¬yawarman yang akan berlaga di Singapura.

Di nomor ganda putra, pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan juga mundur karena sakit. “Dua-duanya terkena gejala tifus. Minggu lalu mereka istirahat latihan. Sekarang juga belum bisa maksimal karena terkadang masih lemas dan mengeluh pusing,” jelas Sigit Pamungkas, pelatih ganda putra.

Indonesia masih akan menyertakan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto, Joko Riyadi/Hendra Gunawan, dan M. Ahsan/Bona Septano di ganda putra. “Sama seperti mereka yang tak jadi berangkat, Kido/Hendra lebih baik memulihkan kondisi dan mempersiapkan diri untuk main di Indonesia Open saja,” ujar Sigit.

(Sumber: bolanews.com)

*posting by: amalia husna 06*

Rasisme di Stadion Sepakbola

07-Jun-2008, 09:39:20 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Pelecehan berbau rasisme terhadap pemain sepakbola berkulit gelap semakin sering terdengar dari stadion-stadion di Eropa. Jelang Piala Eropa, Dewan Eropa mencanangkan program 'Semua Menentang Rasisme'.

Lilian Thuram, pemain asal Perancis berkulit hitam mengatakan, yang menolong hanyalah pendidikan untuk lebih cerdas dalam menangani masalah rasisme. Tetapi di lapangan sepakbola sendiri juga juga bisa dilakukan sesuatu.

"Jika penonton di stadion meniru suara monyet, maka wasit harus mengambil suatu keputusan. Saat pertandingan berlangsung, ia mewakili masyarakat, ia adalah badan hukum di lapangan pertandingan. Semua yang terjadi disana bisa diintervensi oleh wasit."

Hal seperti ini tidak dilakukan dalam pertandingan di Metz Perancis 16 Februari tahun ini. Kapten FC Metz asal Marokko diteriaki penonton dengan seruan seperti 'negro dekil' dan 'monyet dekil' pada babak pertama pertandingan liga melawan Valenciennes.
Di waktu istirahat Abdeslam Ouaddou kemudian berjalan ke tribun penonton untuk berbicara dengan penonton tersebut. Penggemar sepakbola itu kemudian dilaporkan ke polisi. Ia dihukum tiga bulan masa percobaan, tiga tahun larangan menonton di stadion, dan denda sebesar 2700 Euro. Ironisnya, Ouaddou malah memperoleh kartu kuning dari wasit karena meninggalkan lapangan pertandingan. Kisah ini dianggap Lilian Thuran sebagai kisah yang menyedihkan.

"Ouaddou mengalami pelecehan rasisme, ia ingin berbicara dengan orang itu, mencoba untuk mengerti. Wasit seharusnya membela Ouaddou, bukan memberikan kartu kuning. Usai pertandingan Ouaddou meminta maaf. Seakan-akan ia yang melakukan kesalahan. Pada Piala Eropa nanti, sangatlah penting bahwa para wasit tahu tugas mereka sesungguhnya."
Lilian Thuram termasuk dalam jajaran pemain tim nasional Perancis, saat mereka lolos ke babak final Piala Dunia lalu.

Saat itu ada tujuh pemain kulit hitam dalam tim. Jumlah pemain kulit berwarna selalu menjadi polemik di Perancis. Dan ini tidak hanya dipermasalahkan oleh kelompok ekstrimis kanan saja. Padahal sejarah pemain kulit hitam di Perancis sudah lama.

Tahun 1931, timnas Perancis sudah memiliki pemain berkulit hitam yang pertama. Sementara Inggris baru pada tahun 1979. Fakta ini membuat pemain-pemain berkulit hitam di Perancis terlibat dalam berbagai aksi yang menentang rasisme dalam sepakbola. Lilian Thuram misalnya mendirikan yayasan anti rasisme di Spanyol, negara klubnya saat ini FC Barcelona. Ia juga anggota Dewan Bagi Integrasi di Perancis. Ia tidak pernah menutup-nutupi pendapatnya tentang rasisme. Ia misalnya terang-terangan mengeritik Presiden Perancis Nicholas Sarkozy atas politik imigrasinya. Ada satu harapan Thuram bagi Piala Eropa yang akan berlangsung Sabtu depan nanti.

"Jangan lupa, kita semua adalah manusia. Kita harus berpikir bagaimana caranya kita bisa hidup bersama dan saling berbagi. Saya yakin bahwa dalam sepakbola ada lebih sedikit pelaku rasisme dibandingkan dalam sosial masyarakat yang lain. Dan ini lah yang sebenarnya sangat disayangkan."

*posting by: amalia husna 06*

Leo Beenhakker Kebanggaan Polandia


07-Jun-2008, 10:02:36 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia: Keterangan Foto berita utama dari Koran Polandia yang telah membuat tersinggung para pendukung Jerman

Ahad (08/06) Polandia akan melakukan debut pada babak final sepakbola Piala Eropa. Prestasi ini oleh banyak orang Polandia disebut berkat pelatih mereka Leo Beenhakker. Di Polandia, popularitas warga Belanda ini melejit lebih tinggi dari langit. Ahad pelatih asal Belanda itu bisa mengukir sejarah. Sampai sekarang Polandia belum pernah menang lawan Jerman. "Kalau di bawah Beenhakker saja tidak berhasil, maka tidak akan pernah bisa." Begitu terdengar di kalangan pengamat sepakbola.

Pelatih berwarga Belanda ini dianggap laki-laki yang mengakhiri tradisi dan pandangan lama dalam organisasi sepak bola Polandia. Pola itu mengakibatkan Polandia dianggap negara sepak bola tidak penting. Kejengkelan terhadap mantan pemain sepak bola yang selalu bernostalgia kesuksesan Polandia pada Piala Dunia tahun 1974 dan 1982, sangat besar, kata wartawan olah raga dan komentator, Michal Pol. Pertentangan sesama bekas pemain sepak bola terhadap kedatangan pelatih asing, justru membuat Beenhakker sangat disukai khalayak Polandia.

Tanpa harapan
Ketika diangkat sebagai pelatih baru timnas Polandia, Beenhakker seperti menemui tim tanpa harapan. Setelah pada Piala Dunia kalah melawan Jerman, pemain maupun fans sudah tidak percaya lagi kemampuan diri sendiri. Kualifikasi Piala Eropa berjalan sangat lamban. Tapi ini berubah seusai kemenangan gemilang atas kesebelasan Portugal, yang dianggap favorit.

Berkat dorongan positif, Beenhakker berhasil menginspirasikan kesebelasan yang berkemampuan sedang, untuk mencatat prestasi besar, ujar Michal Pol.

Michel Pol: "Para pemain menganggapnya sebagai bapak dan mengatakan bahwa ia lebih baik membiarkan mereka bermain sepakbola tanpa harus tahu alasannya. Beenhakker berawal dari bakat yang ada dan tidak dari tradisi sepakbola Belanda."

Tim Polandia tidak punya kebiasaan menyerang "sepakbola total" dan mengandalkan serangan balik. Tapi itu tidak berlaku bagi Ebi Smolarek, yang besar di Belanda dan lama kontrak di Feyenoord: Ia bermain sepak bola dengan pandangan ke depan. Ia berani main satu lawan satu. Percaya diri inilah berhasil dibawa Beenhakker dalam tim Polandia.

Laki-laki 2007
Polandia akhirnya menjadi nomor satu dalam grupnya, dan untuk pertama kali dalam sejarah mengkualifikasikan diri untuk ikut pertandingan Piala Eropa. Sejak kejadian itu, Beenhakker jelas sangat dihargai khalayak Polandia. Majalah Wprost menyebutnya laki-laki tahun 2007 dan Presiden Lech Kaczynski menganugerahi pelatih timnas Polandia dengan penghargaan tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa.

Michel Pol: "Jika Beenhakker ikut pemilihan presiden maka ia akan menang tanpa kesulitan."

Hanya satu kali saja, sebagian fans menentang pelatih Belanda. Banyak orang tidak suka dipercepatnya pemberian paspor Polandia untuk si kaki kiri asal Brasil, Roger Geurreiro. Ini dilakukan atas rekomendasi Beenhakker sendiri, sehingga Geurreiro bisa ikut Piala Eropa.

Apabila kesebelasan Polandia, setelah perjuangan keras, kalah Piala Eropa, tidak seorang pun akan menyalahkan si pelatih Belanda. Kendati demikian, setelah bertahun-tahun mencatat prestasi buruk, rakyat Polandia kembali bermimpi tentang pertandingan sukses. Dan, Ahad besok, Beenhakker bisa kembali mencatat sejarah. Karena Polandia belum pernah berhasil menang atas negara tetangga Jerman. 'Apabila gagal di bawah pimpinan Beenhakker, maka Polandia tidak akan pernah berhasil melakukannya,' kata Michal Pol.

Arif
Tapi pelatih Belanda penuh harapan. 'Kami juga tahu, Jerman akan menghadapi tugas berat. Hampir tidak ada perbedaan dalam sepak bola tingkat tinggi,' ujar Beenhakker. Banyak warga Polandia berkenan dengan pernyataan arif itu. Siapa yang empat tahun lalu berani meramalkan timnas Yunanilah yang menang Piala Eropa?

Beenhakker: "Seperti setiap orang di Belanda, dua puluh tahun lalu, selalu lepas kendali jika harus melawan Jerman, dan itu sekarang yang terjadi di Polandia. Itu menyebabkan emosi yang harus saya hilangkan di antara pemain."

Sumber: Radio Nederland Wereldomroep (RNW)

*posting by: amalia husna (06)*