Jumat, 06 Juni 2008

Leo Beenhakker Kebanggaan Polandia


07-Jun-2008, 10:02:36 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia: Keterangan Foto berita utama dari Koran Polandia yang telah membuat tersinggung para pendukung Jerman

Ahad (08/06) Polandia akan melakukan debut pada babak final sepakbola Piala Eropa. Prestasi ini oleh banyak orang Polandia disebut berkat pelatih mereka Leo Beenhakker. Di Polandia, popularitas warga Belanda ini melejit lebih tinggi dari langit. Ahad pelatih asal Belanda itu bisa mengukir sejarah. Sampai sekarang Polandia belum pernah menang lawan Jerman. "Kalau di bawah Beenhakker saja tidak berhasil, maka tidak akan pernah bisa." Begitu terdengar di kalangan pengamat sepakbola.

Pelatih berwarga Belanda ini dianggap laki-laki yang mengakhiri tradisi dan pandangan lama dalam organisasi sepak bola Polandia. Pola itu mengakibatkan Polandia dianggap negara sepak bola tidak penting. Kejengkelan terhadap mantan pemain sepak bola yang selalu bernostalgia kesuksesan Polandia pada Piala Dunia tahun 1974 dan 1982, sangat besar, kata wartawan olah raga dan komentator, Michal Pol. Pertentangan sesama bekas pemain sepak bola terhadap kedatangan pelatih asing, justru membuat Beenhakker sangat disukai khalayak Polandia.

Tanpa harapan
Ketika diangkat sebagai pelatih baru timnas Polandia, Beenhakker seperti menemui tim tanpa harapan. Setelah pada Piala Dunia kalah melawan Jerman, pemain maupun fans sudah tidak percaya lagi kemampuan diri sendiri. Kualifikasi Piala Eropa berjalan sangat lamban. Tapi ini berubah seusai kemenangan gemilang atas kesebelasan Portugal, yang dianggap favorit.

Berkat dorongan positif, Beenhakker berhasil menginspirasikan kesebelasan yang berkemampuan sedang, untuk mencatat prestasi besar, ujar Michal Pol.

Michel Pol: "Para pemain menganggapnya sebagai bapak dan mengatakan bahwa ia lebih baik membiarkan mereka bermain sepakbola tanpa harus tahu alasannya. Beenhakker berawal dari bakat yang ada dan tidak dari tradisi sepakbola Belanda."

Tim Polandia tidak punya kebiasaan menyerang "sepakbola total" dan mengandalkan serangan balik. Tapi itu tidak berlaku bagi Ebi Smolarek, yang besar di Belanda dan lama kontrak di Feyenoord: Ia bermain sepak bola dengan pandangan ke depan. Ia berani main satu lawan satu. Percaya diri inilah berhasil dibawa Beenhakker dalam tim Polandia.

Laki-laki 2007
Polandia akhirnya menjadi nomor satu dalam grupnya, dan untuk pertama kali dalam sejarah mengkualifikasikan diri untuk ikut pertandingan Piala Eropa. Sejak kejadian itu, Beenhakker jelas sangat dihargai khalayak Polandia. Majalah Wprost menyebutnya laki-laki tahun 2007 dan Presiden Lech Kaczynski menganugerahi pelatih timnas Polandia dengan penghargaan tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa.

Michel Pol: "Jika Beenhakker ikut pemilihan presiden maka ia akan menang tanpa kesulitan."

Hanya satu kali saja, sebagian fans menentang pelatih Belanda. Banyak orang tidak suka dipercepatnya pemberian paspor Polandia untuk si kaki kiri asal Brasil, Roger Geurreiro. Ini dilakukan atas rekomendasi Beenhakker sendiri, sehingga Geurreiro bisa ikut Piala Eropa.

Apabila kesebelasan Polandia, setelah perjuangan keras, kalah Piala Eropa, tidak seorang pun akan menyalahkan si pelatih Belanda. Kendati demikian, setelah bertahun-tahun mencatat prestasi buruk, rakyat Polandia kembali bermimpi tentang pertandingan sukses. Dan, Ahad besok, Beenhakker bisa kembali mencatat sejarah. Karena Polandia belum pernah berhasil menang atas negara tetangga Jerman. 'Apabila gagal di bawah pimpinan Beenhakker, maka Polandia tidak akan pernah berhasil melakukannya,' kata Michal Pol.

Arif
Tapi pelatih Belanda penuh harapan. 'Kami juga tahu, Jerman akan menghadapi tugas berat. Hampir tidak ada perbedaan dalam sepak bola tingkat tinggi,' ujar Beenhakker. Banyak warga Polandia berkenan dengan pernyataan arif itu. Siapa yang empat tahun lalu berani meramalkan timnas Yunanilah yang menang Piala Eropa?

Beenhakker: "Seperti setiap orang di Belanda, dua puluh tahun lalu, selalu lepas kendali jika harus melawan Jerman, dan itu sekarang yang terjadi di Polandia. Itu menyebabkan emosi yang harus saya hilangkan di antara pemain."

Sumber: Radio Nederland Wereldomroep (RNW)

*posting by: amalia husna (06)*

Tidak ada komentar: